Selamat Datang di Blog Tatang Saputra , SMA Negeri 1 Bengkayang , Jalan Sanggau Ledo No. 17 , Bengkayang , Kal-Bar , HP 085822034167

TRIK BELAJAR YANG TEPAT MENGHADAPI UNAS


Untuk dapat belajar secara efektif, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, diantaranya:
1. Persiapan
2. Memilih strategi yang tepat
3. Menjaga kesehatan dan rajin berolah raga
Keberhasilan dalam menghadapi ujian tidak dapat terlepas dari persiapan yang Anda lakukan. Apakah persiapan jauh-jauh hari menjamin kerberhasilan ?

Tentu saja tidak. Jika Anda hanya membaca dan latihan terus menerus tanpa mengerti maksudnya, maka persiapan yang Anda lakukan percuma, walaupun itu Anda lakukan jauh-jauh hari sebelum ujian.Lalu bagaimanakah persiapan yang efektif ?Pada prinsipnya persiapan yang efektif adalah persiapan jauh-jauh hari sebelum Anda akan ujian. Tentu saja hal ini dimulai ketika Anda menerima materi yang akan diujikan. Mulai dari penyusunan catatan yang efektif, latihan yang teratur dan kontinu, pemilihan waktu belajar dan mencoba untuk membuat pertanyaan dan dijawab sendiri.Manajemen waktu juga bagian dari persiapan. Misalnya Anda akan menempuh ujian 1 bulan lagi, maka mulai Anda mengetahui jadwal ujian tersebut, maka dari saat itu juga Anda harus mencari informasi pada orang-orang yang berpengalaman, mulai berlatih soal-soal dan membuat rangkuman. Berikut secara lengkap bagaimana membuat manajemen waktu yang baik:
Minggu 1 : mencari infomasi yang berkaitan dengan ujian, prediksi-prediksi, soal-soal tahun sebelumnya (dapat dilakukan lebih awal)
Minggu 2 : mulai mengerjakan soal-soal latihan secara kontinu dan jangan bermalas-malasan
Minggu 3: mengerjakan soal-soal yang lebih berbobot dan mencoba membuat rangkuman rumus-rumus (eksak) dan membuat garis besar apa yang sudah Anda pelajari dengan bahasa Anda sendiri (non eksak).
Minggu 4: porsi untuk belajar sedikit dikurangi untuk meredakan stress dan ketegangan ketika menghadapi ujian, dan bukan berarti Anda harus santai.
Minggu 5: menempuh ujian
Waktu yang sebaiknya digunakan untuk belajar (tergantung selera masing2), namun saya anjurkan untuk belajar sore (4-5.30) atau malam (7-8.30). Dalam belajar Anda tidak harus berlama-lama dan jangan sungkan-sungkan untuk istirahat atau tidur jika Anda benar-benar kelelahan. Dan tak lupa pula untuk belajar pada waktu pagi hari, misalnya jam 4-5.30, karena pada jam-jam inilah sebenarnya Anda dapat belajar secara tenang dan dengan pikiran yang jernih.Namun, hambatan terbesar ketika belajar pagi adalah malas bangun dan mencoba untuk menunda waktu, ….. nantilah 10 menit lagi, …………. 30 menit lagi dan seterusnya. Untuk mengatasi ini sebenarnya cukup mudah. Buatlah alarm pada jam Anda dan siapkan 1 gelas air putih sebelum Anda tidur dan ketika Anda mendengar alarm Anda berbunyi , maka Anda diharapkan untuk sesegera mungkin untuk minum air putih yang sudah Anda siapkan sebelumnya.Hal-hal tersebut harap Anda lakukan secara teratur dan kontinu, dan bukan berarti bahwa Anda harus mempersiapkannya setiap hari. Namun semuanya itu tergantung dari niat Anda sendiri.
Selengkapnya...

Tujuh kesalahan siswa dalam mengerjakan soal Matematika


Belajar matematika dengan cara membaca dan menghafal tidaklah cukup. Matematika bukan ilmu hafalan. Kunci untuk berhasil dalam mengerjakan soal matematika adalah dengan banyak latihan. Latihan dan terus latihan. Ketika Anda sudah banyak berlatih, secara otomatis rumus-rumus juga akan masuk ke otak Anda. Sehingga Anda tidak perlu menghafal rumus demi rumus. Namun, kadang-kadang kita juga harus tetap bisa menghafal supaya dapat mengerjakan dengan cepat.

Belajar Matematika Belajar Menghafal ?

Tidak usah khawatir karena Anda tidak bisa menghafal. Logikanya begini. Anda pasti hafal diluar kepala bahwa 5 x 5 =25. Padahal itu Anda pelajari beberapa tahun yang lalu. Mengapa Anda masih ingat ? Padahal Anda tidak menghafal terus menerus. Hampir sama ketika Anda mempelajari rumus-rumus trigonometri atau rumus-rumus integral. Ketika Anda pertama kali mempelajari rumus-rumus pasti kelihatan sulit. Tetapi ketika Anda membiasakan diri untuk berlatih dan terus berlatih semakin lama Anda tidak perlu menghafal karena memori otak Anda sudah menyimpan rumus-rumus tersebut ketika Anda berlatih dan menggunakannya.

Nah, pada posting kali ini saya akan memberikan tujuh kesalahan yang paling sering dilakukan siswa ketika mengerjakan soal matematika terutama ketika menghadapi ujian. Saya pilih siswa karena sebentar lagi siswa-siswi kelas IX akan menghadapi ujian nasional yang secara langsung menentukan masa depan mereka. Terlebih matematika masih dijadikan momok pelajaran yang menakutkan.

Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan ini diharapkan para siswa semakin tahu bagaimana seharusnya belajar matematika. Sehingga para siswa merasa asyik dan menikmati ketika belajar matematika. Dan tentu saja kesalahan-kesalahan ini tidak akan dilakukan. Berikut tujuh kesalahan yang dilakukan para siswa ketika belajar matematika atau ketika mau menghadapi ujian matematika.

1. Tidak Belajar Sama Sekali dan Terlalu Percaya Diri
Beberapa siswa sering merasa yakin dengan latihan-latihan yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga pada waktu mendekati ujian mereka tidak belajar sama sekali. Ini merupakan kesalahan fatal yang sering dilakukan siswa. Meskipun Anda cerdas dan pandai, namun alangkah baiknya jika Anda mempersiapkan diri sebaik mungkin, karena segala sesuatu bisa terjadi pada waktu ujian. Ingat kajinan juga berpengaruh terhadap keberhasilan Anda. SUKSES = RAJIN + CERDAS.

Selain itu, jika siswa tidak belajar sama sekali, maka segala cara kemudian ditempuh, misalnya: membuat contekan, mengandalkan teman sebelahnya atau mengisi jawaban apa adanya alias “ngawur”. Nah, kalau sudah begini sangat fatal. Ingat jika Anda ketahuan mencontek atau bekerja sama banyak kerugian yang akan Anda alami. Lebih baik persiapan belajar dan mengerjakan sesuai dengan kemampuan Anda.

2. Belajar Matematika dengan Menghafal dan Tanpa Latihan
Seperti sudah saya jelaskan di atas, bahwa belajar matematika bukan belajar menghafal. Salah jika Anda belajar matematika tanpa latihan, karena sebenarnya banyak hal yang akan Anda temukan ketika latihan. Porsi untuk membaca dan latihan menurut saya adalah 20 % untuk membaca konsep dan 80 % untuk latihan. Jangan terlalu banyak membaca konsep karena tidak akan membuat mahir atau terampil mengerjakan soal-soal matematika. Ingat soal-soal matematika bukanlah konsep semata, tetapi lebih banyak soal yang berkaitan ketrampilan Anda menggunakan rumus, logika dan menyimpulkan sesuatu.

3. Tidak Teliti
Sayang benar jika Anda bisa mengerjakan sebuah soal matematika dengan lengkap, tetapi Anda merasa kecewa karena setelah Anda keluar dari ruang ujian Anda baru menyadari bahwa jawaban Anda salah pada baris terakhir saja. Anda sudah mengerjakan dengan susah payah, tetapi karena ketidaktelitian membuat jawaban Anda salah. Misalnya: 1+(-10) menjadi 9, padahal hanya kurang tanda (-) saja, betapa itu sangat mengecewakan jika itu terjadi pada Anda.

Meskipun Anda pintar dan melakukan banyak persiapan, namun jika Anda tidak teliti juga akan percuma. Terlebih jika semua soal adalah soal pilihan ganda, yang ditentukan dengan jawaban benar atau salah saja. Fatal akibatnya jika Anda tidak teliti. Apakah Anda pernah mengalami seperti hal ini ?

4. Terburu-buru
Banyak siswa yang sering melakukan kesalahan ini. Biasanya kesalahan ini dilakukan karena siswa ingin segera menyelesaikan soal matematika dengan cepat dan ingin mendapat nilai maksimal. Namun karena terburu-buru banyak kesalahan-kesalahan sepele yang dilakukan. Misalnya ketika mengerjakan soal uraian, ada yang salah, kemudian dihapus/di tipex, sambil menunggu kemudian mengerjakan soal yang lain. Karena terburu-buru, maka jawaban yang ingin diperbaiki menjadi kosong dan tidak jadi diperbaiki. Fatal bukan ?

5. Tidak Memperhatikan Petunjuk Soal dan Lupa Menulis Identitas Diri
Ketika Anda mau mengerjakan soal-soal matematika, sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu petunjuk soalnya. Siapa tahu ada aturan atau petunjuk-petunjuk yang baru atau tidak seperti petunjuk sebelumnya. Misalnya skor setiap nomor, skornya 1 atau 4, jika salah -1 dan lain-lainnya.

6. Mengerjakan Tidak dengan Prioritas dan Tanpa Strategi
Kecenderungan siswa dalam mengerjakan soal matematika biasanya cenderung mengerjakan dari nomor 1 dan tidak memperhatikan soal-soal yang lain. Akibatnya jika nomor 1 kebetulan soal yang sulit, maka pada bagian awal Anda sudah membuat kesalahan. Selain itu Anda akan cenderung emosi semisal Anda tidak memperoleh jawabannya. Ada tipe pembuat soal yang seperti ini, yang digunakan untuk menguji psikologis siswa. Sebaiknya Anda hati-hati dalam menghadapi tipe-tipe soal yang sulit dan ditaruh di bagian awal soal.

Sebaiknya, Anda lihat terlebih dahulu semua soal, jumlah halaman, lengkap atau tidak, prioritaskan soal-soal yang mudah menurut Anda, baru kemudian mengerjakan soal-soal yang sulit. Setelah itu Anda hitung kemungkinan Anda bia mengerjakan berapa soal. Sudah tuntas belum ?

7. Mengerjakan dengan Coba-coba dan Menghafalkan Rumus Praktis
Memang tidak salah jika Anda mengerjakan soal dengan coba-coba. Beberapa soal memang lebih cepat jika dikerjakan dengan coba-coba terutama untuk soal pilihan ganda. Misalnya soal, program linear, soal sistem persamaan linear dan lain-lain. Tetapi saran saya, sebaiknya Anda juga harus hati-hati dengan tipe-tipe soal seperti ini. Kadang-kadang juga ada soal yang bisa dikerjakan dengan coba-coba tetapi akhirnya menjebak Anda. Selain itu, ada soal dengan tipe ini yang dikerjakan lebih lama daripada dengan langkah-langkah biasa.

Saya tidak melarang Anda menggunakan rumus praktis atau cara cepat. Memang ada tipe soal yang dapat dikerjakan dengan rumus praktis. Tetapi perhatikan bahwa rumus prakits tidak berlaku untuk semua soal, hanya untuk soal dengan tipe tertentu saja.

Kiranya sudah terlalu banyak saya menuliskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika mengerjakan soal terutama soal matematika dan beberapa saran untuk Anda. Saran saya dalam mengerjakan soal matematika sebaiknya Anda harus:
1. Percaya Diri
2. Mengerjakan dengan Strategi
3. Persiapan Diri dengan Banyak Berlatih

Mungkin Anda memiliki kesalahan lain dan saran-saran lain silahkan Anda tuliskan pada kotak komentar di bawah ini. Tujuh di atas bukan angka keramat, hanya untuk mempermudah mengingat saja dan jika ada tambahan bisa menjadi delapan atau sembilan dan seterusnya.
Selengkapnya...

PENGERTIAN ANALISIS SWOT

Analisis SWOT

S. Strenght (Kekuatan)
1. Sebagai sekolah negeri pertama dan tertua di Kabupaten / Kota ….
2. Sebagai sekolah Favorit
3. Siswa yang masuk memiliki grade tertinggi
4. Terdepan dalam prestasi
5. Memiliki visi dan misi yang jelas
6. Adanya seleksi khusus

W. Weakness (Kelemahan)
1. Daya tampung siswa belum ideal
2. Terbatasnya lahan pengembangan sarana
3. Masih kurangnya kerjasama dengan lembaga lain
4. Belum lengkapnya fasilitas pendukung
5. Belum sinergis kerjasma dengan orang tua
6. Kesiapan guru belum oftimal

O. Opportunity (kesempatan)
1. Memiliki payung hukum yang jelas
2. Adanya dukungan dana dari pemerintah
3. Otonomi Daerah
4. Terbukanya peluang kerjasama dengan PTN/PTS di luar negeri

T. Treath (ancaman)
1. Munculnya sekolah lain dengan rancangan yang sama
2. Tersainginya raihan prestasi oleh sekolah lain
3. Pemutusan aliran dana dari pemerintah
4. Penolakan kerjasama dari PTN atau PTS luar negeri

Hasil analisis SWOT di atas menunjukan adanya sejumlah kendala (kelemahan dan dan ancaman)

dalam upaya mengokohkan SMA Negeri ………… menjadi Sekolah Bertraf Internasional (SBI).

Bertolak dari analisa tersebut, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: Meminimalisir

atau menghilangkan weakness (kelemahan) melalui:


1. Mematok kuota penerimaan siswa baru sesuai dengan standar SBI
2. Menata keterbatasan lahan sesuai dengan kebutuhan obyektif
3. Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain yang akan mendukung optimalisasi proses dan

hasil belajar

4. Melengkapi sarana pendukung (hardware, software, brainware, netware, dataware) sesuai

standar internasional.
5. Mensinergiskan kesepahaman antara sekolah dengan orang tua berkaitan dengan target yang

hendak dicapai. sesuai dengan visi dan misi.
6. Meningkatkan etos kerja guru untuk menghadapi perubahan teknis dan strategis lima tahun

mendatang.
Mengantisipasi Ancaman. Ancaman akan dapat diminimalisir melalui beberapa langkah teknis dan strategis baik di dalam maupun keluar, melalui :
1. Meningkatkan daya saing in put out put
2. Mengubah etos kerja guru dan oreintasi partisipasi dalam perolehan prestasi akademis dari

regional ke nasional dan internasional
3. Meningkatkan kinerja seluruh komponen untuk meraih prestasi dan presite sesuai dengan

standar yang ditentukan oleh pemerintah.
4. Memperkokoh persekutuan teknis dan strategis dengan PTN dalam dan luar negeri sesuai

dengan rancangan bangun standar yang dimiliki.


Seandainya sepuluh langkah untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman dilaksanakan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menciptakan kondisi obyektif yang meliputi ; pikiran terbuka (open mind), hati terbuka (open heart) dan kemauan yang terbuka (open will) Insya Allah bila ke tiga belas langkah ini ditempuh secara aktif, positif dan kontsruktif akan menempatkan posisi SMA Negeri …………. selaras dengan Visi dan Misi, yang akan mengokohkan posisinya sebagai Sekolah Bertaraf Internasional secara permanen.


Selengkapnya...

Buku Tamu


ShoutMix chat widget