Selamat Datang di Blog Tatang Saputra , SMA Negeri 1 Bengkayang , Jalan Sanggau Ledo No. 17 , Bengkayang , Kal-Bar , HP 085822034167

Hemat Ala Dunia VS Hemat Ala Al-Qur’an

Dua arti untuk kata hemat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 'tidak boros' dan 'berhati-hati dalam membelanjakan uang'. Bahkan kita punya pepatah 'hemat pangkal kaya'. Tapi kita mungkin tidak termasuk yang boros, tetapi, “Apa benar, hemat kita sudah cukup baik?”

Coba kita lihat, bagaimana di rumah kita sendiri, kita lihat mulai dari diri kita sendiri, karena semuanya bermula dari diri kita sendiri. Pakaian, Sepatu, Parfum, Aksesoris atau apa saja yang kita pakai. Kadang kita tidak tahan untuk mendapatkan yang baru, makanya yang lama di tinggalkan, sampai-sampai kita punya lemari khusus untuk parfum, sepatu, aksesoris, apalagi untuk pakaian kita sampai perlu menambah lemari karena yang satunya sudah penuh dengan pakaian-pakaian lama yang masih bagus-bagus. Padahal Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita bahwa kalau kita memiliki barang (pakaian) yang baru, maka yang lama dikasihkan kepada yang membutuhkan. Dan coba kita lihat lagi, bagaimana dengan harga-harganya, rata-rata harganya mahal-mahal, sampai-sampai memaksakan untuk mendapatkannya dengan cara kredit karena saking mahalnya. Belum lagi dengan barang-barang rumah tangga (isi rumah), kadang-kadang ada barang yang tida perlu, kita beli juga, sehingga di rumah kita penuh dengan barang.

Begitu juga dalam hal makanan, kita suka boros dalam hal makanan, kita suka bilang, kita belum makan padahal kita sudah makan lontong kari yang terbuat dari beras, malah ditambah dengan jajanan-jajanan lain. Makanya diri kita kadang sakit, karena kita tidak bisa mengatur pola makan kita. Mari kita buka buku hadits mengenai cara makan Rasulullah? Jangan heran bahwa Rasulullah SAW. tidak pernah kenyang. Makan hanya sekedarnya saja, bahkan beliau sering kekurangan makanan sehingga memaksanya untuk berpuasa. Anas bin Malik menceritakan kepada kita,

“Sesungguhnya tidak pernah terdapat dalam makan siang Rasulullah atau makan malam-nya, roti dan daging, kecuali sangat sedikit dan kekurangan.” (HR Tirmidzi)

Masalahnya bukannya kekurangan. akan tetapi, sering kali harta melimpah datang, baik melalui rampasan perang maupun lainnya, namun karena Allah telah membimbing beliau kepada kesempurnaan akhlak, yang beliau terapkan adalah kemurahan dan kedermawanan beliau.

Berkata Ibnu Harits, “Rasulullah shalat ashar bersama kami kemudian beliau bergegas masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian keluar dan kami pun bertanya, lalu beliau menjawab, ‘Dirumah aku menyimpan emas dari hasil sedekah, maka aku enggan untuk menyimpannya sampai aku membagi-bagikannya.” (HR Muslim)

Kita sering berpikir keutamaan berhemat adalah dengan menyimpan uang, membeli yang perlu. Sebenarnya berhemat menurut Alqur’an adalah lebih pada menafkahkannya secara tepat.

“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah (2): 215)

Sungguh suatu kedermawanan yang luar biasa, melalui tangan beliau yang agung. Seperti yang diceritakan oleh Anas bahwa Rsulullah tidak pernah menolak permintaan seseorang. Pernah suatu kali datang seorang laki-laki kemudian Rasul memberinya sekumpulan kambing diantara dua bukit. Lalu laki-laki itu pulang ke kaumnya dan berteriak lantang, “Wahai kaumku, masuklah kalian kedalam Islam, sesungguhnya Muhammad memberikan pemberian kepada seseorang sehingga dia tidak takut fakir.” (HR Muslim)

Walaupun beliau dermawan dan suka bersedekah, akan tetapi keadaan beliau sendiri sangat patut untuk kita renungkan. Anas bin Malik berkata, “Tidak pernah Rasulullah duduk menghadapi meja makan yang penuh hidangan, sampai beliau wafat. Dan tidak pernah beliau makan roti yang enak dan lembut sampai wafat.” (HR Bukhari)

Kalau kita berhemat dengan tujuan untuk mengurangi pengeluaran dengan cara menganiaya diri, misalnya pura-pura miskin, mengharapkan supaya dibantu maka itu bukanlah termasuk penghematan tetapi kikir.

Kalau kita boleh kembali melihat diri kita. Agaknya kita sulit untuk seperti Rasulullah, karena kita tidak bisa mengontrol pengeluaran, dan pemakaian dari barang barang yang kita beli. Penghematan penggunaan Listrik, BBM, Air, Telpon dll mungkin salah satu akhlak yang baik, karena kadang kita tidak merasa bahwa diri kita sudah berlebihan dalam menggunakan itu semua. Harga-harga mulai naik terutama kebutuhan sehari-hari. Tetapi percayalah tidak perlu ada ketakutan terhadap semua itu, karena kita memiliki konsep berhemat yang lebih baik yaitu untuk Allah, bahwa setelah keperluan kita terpenuhi, kita berusaha menafkahkannya dijalan Allah.

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah (2): 177)

Sahabat-sahabat, mudah-mudahan tulisan ini jadi bahan renungan kita semua, sehingga kita bisa menata kembali pengeluaran dana dan pemakaian barang untuk hal-hal yang tidak perlu, sehingga kita bisa menghemat dan tidak boros lagi, karena Allah benci kepada orang-orang yang boros dan berlebih-lebihan, sebagaimana firman-Nya. Kelebihan harta itu mari kita nafkahkanlah dijalan Allah.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Isra (17): 26)

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra (17): 27)

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir,” (QS. Al-Furqan (25): 67)


Selengkapnya...

OSIS kuat, hindarkan siswa dari perilaku keliru

Dampak positif dari eksistensi dan aktifnya Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) ternyata cukup luas, bukan hanya dapat mengangkat nama baik sekolah, tapi bisa menjadi tempat pembinaan dan sosialisasi untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas dan hal-hal lain yang menyimpang di lingkungan sekolah.

"Di samping keinginan yang besar dari para siswa, pimpinan dan kepala sekolah juga memiliki peran yang signifikan untuk membuat keberadaan OSIS tersebut tetap eksis dan aktif, bukan hanya untuk mendukung segala kebijakan sekolah, tapi juga menjadi organisasi yang bermanfaat untuk pembinaan siswa-siswa di sekolah," kata pengamat pendidikan Arif Rahman kepada Harian Terbit di Jakarta, Senin (24/8).

Dijelaskan, OSIS sendiri mempunya 5 sasaran yakni, sasaran spiritual, intelektual, sosial dan masyarakat, jasmani, serta pembentukan moral. "Jika semua itu dijalankan dengan baik, tentu pergaulan bebas, penggunaan benda atau obat-obat terlarang dan pengaruh buruk dari luar terhadap lingkungan sekolah akan terhindarkan," ujarnya.

Menurutnya, OSIS yang baik dan aktif bukan dibentuk atau dipilih oleh pihak sekolah, tapi dipilih dan dibentuk secara demokratis dengan melibatkan seluruh elemen sekolah terutama siswa. "Jika OSIS tersebut dipilih oleh pihak sekolah, saya yakin tidak akan berjalan dan aktif sebagaimana mestinya," katanya.

Selain itu, keberadaan OSIS juga harus didukung dengan infrastruktur yang baik juga, seperti adanya anggaran dasar yang rutin. "Sebenarnya, didalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) ada alokasi untuk OSIS, dan alokasi tiap-tiap sekolah bervariasi. Seharusnya, anggaran tersebut bisa dimanfaatkan dengan tepat," jelasnya.
Dikatakan, perkembangan yang terjadi sekarang terhadap keberadaan OSIS di Indonesiai cukup memprihatinkan. Padahal, didalam sasaran OSIS tersebut terdapat pembinaan moral, yang nantinya dapat mencegah siswa melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang
Selengkapnya...

Sistem Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan

Latar Belakang dan Tujuan

Dokumen ini menjelaskan Sistem Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (SP2MP) untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Sistem ini akan dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Departemen Agama (Depag) mulai tahun 2008.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Departemen Agama (Depag) mengembangkan SP2MP berdasarkan Model Penjaminan Mutu Pendidikan (MPMP) yang telah dikembangkan sebelumnya. SP2MP sekarang ini telah disepakati oleh kedua Departemen sebagai bagian tindak lanjut dari hasil kajian kapasitas LPMP dan P4TK yang dilaksanakan pada tahun 2007


SP2MP juga telah dikembangkan berdasarkan hasil konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan melalui beberapa lokakarya di provinsi atau Kota/Kabupaten yang telah didukung oleh Australia Indonesia Basic Education Program (AIBEP). SP2MP juga telah disetujui oleh Tim Pengarah Nasional, yang terdiri dari perwakilan-perwakilan dari Depdiknas dan Depag, yang dipimpin oleh Direktorat Jendral PMPTK.

Disetujuinya SP2MP oleh Tim Pengarah memungkinkan pimpinan dan staf kelompok kerja pengembang SP2MP di Depdiknas dan Depag melanjutkan bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten agar sekolah/madrasah dapat mempelajari dan kemudian melaksanakan SP2MP secara benar di seluruh Indonesia mulai tahun 2008.

Implementasi SP2MP adalah proses yang rumit dan panjang. Oleh karena itu implementasi yang efektif akan tergantung pada:
-. Komitmen jangka panjang
-. Penyediaan sumber daya yang memadai
-. Monitoring dan pengkajian pada tahapan implementasi dan
-. Kerjasama internal dan eksternal yang intensif antara Depdiknas,
Depag, propinsi, kabupaten, yayasan dan sekolah/madrasah.

Jika SP2MP dapat diimplementasikan dengan baik, SP2MP diharapkan bukan hanya mampu memberikan data dan informasi tentang mutu pendidikan dasar dan menengah kepada Pemerintah Indonesia, tenaga kependidikan dan masyarakat umum, tetapi juga mampu mengidentifikasi beberapa hal penting dalam bidang pendidikan yang memerlukan program peningkatan mutu.

Naskah ini difokuskan pada komponen penjaminan mutu dalam SP2MP. Informasi yang lebih rinci tentang strategi pengumpulan data penjaminan mutu dan komponen peningkatan mutu dalam SP2MP akan disajikan pada dokumen terpisah dalam penjelasan tambahan dari SP2MP ini.

Semua penyebutan guru, kepala sekolah/madrasah, pengawas, sekolah/madrasah dan kabupaten dalam naskah ini berusaha mengacu pada konsep dan terminologi yang berlaku di Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama, baik secara kelembagaan maupun secara individual.

Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia

Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia berkaitan dengan empat hal penting sebagai berikut :
1. Pengkajian mutu pendidikan
2. Analisis dan pelaporan mutu pendidikan
3. Peningkatan mutu pendidikan
4. Penumbuhan budaya peningkatan mutu berkelanjutan

Sesuai dengan empat hal penting di atas, Diagram 1 menjelaskan bahwa SP2MP akan menggunakan standard nasional pendidikan untuk melakukan pengkajian, menganalisa dan melaporkan, dan melakukan perbaikan mutu pendidikan sehingga budaya peningkatan mutu pendidikan berjalan secara berkelanjutan.

Dalam SP2MP guru dan sekolah/madrasah menjadi pelaku utama. Hasil penelitian internasional menunjukan bahwa para guru dan sekolah adalah pihak-pihak yang memberikan kontribusi terbesar terhadap proses and hasil penjaminan dan perbaikan mutu pendidikan, termasuk penjaminan mutu peserta didik. Oleh karena itu, sasaran SP2MP pada saat ini terfokus pada penjaminan dan peningkatan mutu untuk guru, kepala sekolah, sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah/madrasah. Aspek-aspek lain yang dapat mendukung pekerjaan mereka juga akan diperhatikan dalam SP2MP.

Kegiatan penjaminan dan peningkatan mutu lainnya belum menjadi sasaran Depdiknas dan Depag pada saat ini. Misalnya, pada tahapan awal ini, SP2MP tidak mengikutsertakan strategi untuk penjaminan mutu pada tingkat Dinas Pendidikan Propinsi, Kota atau Kabupaten. Penjaminan mutu bagi internal Direktorat dalam Depdiknas atau Depag dan pihak-pihak lainnya akan dikembangkan dan dilaksanakan dengan cara lain. Strategi penjaminan mutu bagi Dinas dan Direktorat seperti disebutkan di atas mungkin akan dapat ditambahkan dalam SP2MP dikemudian hari ketika SP2MP sudah diperluas sasarannya dan disempurnakan sistemnya, setelah melalui kegiatan ujicoba terbatas tentang SP2MP.

Definisi penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia adalah:

Serangkaian proses dan sistem yang terkait untuk mengumpulkan, menganalisa dan melaporkan data tentang kinerja dan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, program dan lembaga.

Proses penjaminan mutu mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, menyediakan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan berkelanjutan.
Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan delapan Standar Nasional Pendidikan dari BSNP.
Penjaminan mutu akan berkontribusi terhadap peningkatan mutu.

Delapan Standar Nasional Pendidikan Nasional (SNP) menyediakan rujukan untuk mengkaji pencapaian pendidikan, mutu pendidikan dan bidang lainnya, yang membutuhkan peningkatan dan perbaikan mutu dengan menerapkan SP2MP. Tetapi, pendidikan dasar dan menengah di Indonesia beroperasi dalam suatu sistem manajemen dan pemerintahan yang mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab implementasinya kepada provinsi, kabupaten, yayasan dan sekolah/madrasah.

Agar SP2MP dapat berjalan dengan efektif dalam kaitannya dengan kebijakan dan manajemen pendidikan yang berlaku sekarang, SP2MP akan memberikan fleksibilitas yang memadai dan hal itu memungkinkan Kota/Kabupaten dan sekolah/madrasah dapat mengkaji dan meningkatkan mutu pendidikan di wilayah masing-masing sesuai dengan prioritas kebutuhan perbaikan mutu pendidikan dan sesuai pula dengan ketersediaan sumber daya pendidikan yang ada di setiap daerah atau di setiap satuan pendidikan


Selengkapnya...

LIMA LANGKAH MEMBACA BUKU YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

Jika kita sedang melakukan desk study (study literatur) banyak buku (references) yang harus dibaca untuk mencari topik yang relevant dengan study yang sedang dilakukan. Sesekali kita juga tertarik untuk melakukan telaahan kepada buku-buku baru yang memuat teori-teori baru, dan mencoba melakukan perbandingan-perbandingan. Jika kita mendapat tugas mendadak dari atasan, dosen, instruktur, dan sebagainya untuk mengkaji, menelaah teks book, laporan hasil study, proceeding dan sebagainya yang cukup tebal, dan sekaligus diminta untuk membuat resume (summary), sementara, waktu yang tersedia sangat terbatas

Bagi peneliti atau bagi mereka yang sedang membuat tesis, skripsi, dan sebagainya, kajian/telaahan buku sangat penting untuk mendukung pendebatan, model, metodology study, merumuskan asumsi, membuktikan hipotesa, menganalisa dan sebagainya. Sedangkan bagi pengajar, kajian/telaahan buku sangat bermanfaat dalam memperluas wawasan, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, mengikuti dinamika perkembangan, melihat hubungan-hubungan antara teori-teori kenyataan di lapangan dan sebagainya, sehingga materi yang diajarkannya tidak kering, selalu menarik dan merangsang mahasiswa untuk menggali lebih mendalam (Quriousity).
Bagaimana kita dapat belajar (membaca-buku) dengan cepat tetapi efektif dan efisien? Berikut disampaikan 5 (lima) langkah yang ditawarkan : General Orientation, Alternative Choice, Preparation, Action, Memorial File.

I. General Orientation
• Kenali penulisnya : Bibligraphy, disiplin ilmu, kepiawaiannya, latar belakang penulisan, pactical experiens, karya ilmiah lainnya. Bandingkan dengan penulisannya yang setarap dan dalam disiplin ilmu yang sama (luar dan dalam negeri).
• Baca daftar isi, kecuali organisasi materi/hubungan antar bab. Cari bab-bab/sub-sub bab yang erat kaitannya dengan topik/permasalahan/study yang sedang anda tekuni.
• Baca kata pengantar dan pendahuluan (latar belakang, tujuan, ruang lingkup, pendebetan, hipotesa awal, dan sebagainya).
• Lihat tahun penerbitan, validasi data.informasi, aktualita, fenomena, relevansi.

II. Alternative choice
Bandingkan hasil observasi di atas dengan tingkat kebutuhan/kepentingan anda saat itu. Berdasarkan tingkat kemanfaatan “buku” dapat dikategorikan sebagai berikut :
• Key book/materials : 80-100% sangat terkait langsung/relevan dengan study/permasalahan yang sedang anda tekuni sehingga harus dipelajari dengan penuh keseriusan.
• Potentional book/materials : 60-80% terkait (langsung, tak langsung), cukup relevan dengan permasalahan/study yang anda tekuni tapi mempunyai potensi dalam mendukung/menunjang study anda sehingga ditempatkan pada prioritas kedua.
• Ocassional book/materials : 40-60% terkait, prioritas terakhir. Pada saat itu kurang relevan, tetapi suatu saat dapat naik statusnya menjadi key book/materials apabila perubahan/fenomina yang terjadi memperkuat asumsi yang dipakai sehingga menjadi iklim yang condusif/favourable bagi berlakunya teori, pendebatan, model yang ada dalam buku tersebut.
• Unrelevant books/materials : 40% dianggap tidak relevan sebaiknya jangan dibaca dulu mungkin dapat digunakan untuk study yang lain.
(Dengan catatan : interval presentase tersebut terserah justifikasi anda)

III. Preparation
Untuk kegiatan pengkajian/telaahan buku-buku yang memerlukan keseriusan perlu dipersiapkan :
• Physis/biologis : Pastikan kondisi fisik anda dalam keadaan prima/fit, otak segar, penglihatan normal, sirkulasi darah, sistem pemapasan, sistem pencemaran, semuanya dalam keadaan normal, baju longgar.
• Psychis : Pastikan kondisi mental, emosional, dan pikiran anda dalam keadaan normal tanpa tekanan, bebaskan dari gangguan persoalan rumah tangga/keluarga, masalah ekonomi, masalah seks dan sebagainya.
• Environment : Ciptakan suasana yang cocok bagi anda-tempat belajar, meja-kursi, lampu belajar, sirkulasi udara, keharuman. Bunga, musik, makanan kecil, minuman, jam duduk, akses ke kamar kecil, kertas, alat-alat tulis dll.
• Timing : Carilah waktu yang tepat yang diperkirakan tidak akan terganggu oleh tamu, anak-anak, isteri/suami, penagihan rekening, dll

IV. Action
Teknik membaca yang baik dan benar :
1. Siapkan alat tulis, jam dan keperluan lainnya pada posisi yang mudah dijangkau.
2. Letakkan buku di atas meja : lampu di sebelah kiri buku (karena anda membaca tulisan dari kiri ke kanan) gunakan cahaya 25-60 watt dan jangan menggunakan neon (cahaya diffuse).
3. Duduklah tegak di atas kursi dengan ketinggian optimum (posisi buku sejajar dengan diafragma antara rongga dada dan perut).
4. Kepala diusahakan tegak lurus-jarak pandang antara mata dengan tulisan ± 30 cm.
5. Mata bergerak dari kiri ke kanan sesuai dengan urutan huruf/kalimat yang sedang dibaca (jadi bukan kepala yang bergerak).
6. Sesekali berdiri menghirup udara yang segar dan memberikan kesempatan mata untuk melihat yang jauh dan hijau/segar.
7. Sebelum buku ditutup, jangan lupa selipkan batas membaca kemudian simpanlah pada tempat semula

Metoda membaca yang efektif dan efisien
• Keberhasilan membaca bukan karena lamanya melainkan karena keefektifan dan keefisienannya. Lebih baik sebentar tapi sering dan kontinyu, daripada lama tetapi hanya satu kali.
• Kebiasaan sering membaca ini dapat ditingkatkan frekwensinya, misalnya dari dua kali sehari menjadi tiga kali sehari dan seterusnya.
Selengkapnya...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…

Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.

Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci akan berakhir
Tuk salah yang pernah ada
Tuk khilaf yang sempat terucap
Pintu maaf selalu kuharap

Satukan tangan, satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di hari kemenangan kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan

Sebelas bulan kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan kita sebar dengki dan prasangka,
Sebulan penuh kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan kita berinteraksi penuh salah dan khilaf,
Di hari suci nan fitri ini, kita cuci hati, kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin

Selengkapnya...

Bersegera Menuju Ampunan-Nya

Jatuh ke dalam kubangan maksiat dan berbuat kesalahan adalah wajar bagi manusia. Sebab begitulah, sudah merupakan tabiat bahwasanya manusia itu tempatnya lupa dan kesalahan. Tapi, tentu saja hal ini bukanlah alasan untuk terus-menerus terjatuh dalam lumpur kemaksiatan dan dosa, karena sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang berusaha untuk bertaubat dan membersihkan segala dosanya tersebut.
Maka dari itu, sudah selayaknya bagi kita untuk bersegera menuju ampunan Allah, sebagaimana firman-Nya,

“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (al Hadid : 21)Apalagi di bulan Ramadhan ini, alangkah ruginya bila kita tidak tergerak untuk mengetuk pintu taubat tersebut. Sebab, dengan kehadiran Ramadhan, kesempatan untuk bertaubat dan mendapatkan ampunan sangat besar. Sungguh celaka orang yang memasuki Ramadhan, tapi ia enggan bertaubat dan beramal shalih yang akan menjadi sebab terampuni dosanya.

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah naik ke atas mimbar seraya bersabda, ‘Amiin…amiin…amiin’. Beliau ditanya, ‘Wahai Rasulullah, engkau tidak pernah melakukan seperti ini’. Beliau menjawab, ‘Jibril berkata kepadaku, ‘Semoga kecelakaan bagi seorang hamba yang didatangi oleh bulan Ramadhan, namun tidak diberi ampunan’, maka saya pun berkata, ‘Amiin’.” (Riwayat Ibnu Khuzaimah, Ahmad, dan al Baihaqi. Di-shahih-kan oleh al Albani dalam Shahih al Adab al Mufrad (646))

Lantas, apa yang mesti kita perbuat untuk memperoleh ampunan tersebut? Seseorang yang mau diampuni dosanya, harus menutupi dosa tersebut dengan amal shalih di bulan suci ini, seperti membaca al-Quran, tarawih, bersedekah, dan amalan-amalan sunnah lainnya. Dengan melakukan berbagai amal shalih tersebut, mudahan-mudahan dosa kita terampuni.

Nabi bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena beriman dan
mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu" . (Riwayat al Bukhari dalam Shahih-nya (1802), dan Muslim dalam Shahih-nya (175))

al Hafizh Ibnu Rajab al Hanbali berkata, "Jika bulan Ramadhan telah sempurna, maka sungguh puasa, dan shalat malam telah lengkap bagi orang beriman. Sehingga terjadilah baginya pengampunan dosanya yang lampau dengan sempurnanya dua sebab tersebut, yaitu puasa dan shalat malamnya".

Untuk itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak doa dan mohon ampunan kepada Allah. Semoga air mata penyesalan itu, akan menyelamatkan kita dari siksa neraka.

Selengkapnya...

Khutbah Rasulullah Menjelang Ramadhan

Wahai manusia ! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malammalamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu
dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan
kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.
Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa
melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan
ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang
diharamkan Allah”.

Selengkapnya...

Buku Tamu


ShoutMix chat widget